NEWS

Ponsianus Nyoman Indrawan dari Pelita Jaya (kiri) dan Arki Dikania Wisnu (Satria Muda) akan jadi tumpuan timnya dalam laga Grand Final IndiHome NBL Indonesia Championship Series 2015 (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 10/05/2015
The Last Game NBL Indonesia
SM Hadapi PJ di Grand Final

INDIHOME NBL Indonesia 2014-2015 sudah memasuki fase klimaks. Dua tim terbaik di musim reguler, Satria Muda (SM) Britama Jakarta dan Pelita Jaya (PJ) Energi Mega Persada Jakarta, akan berhadapan dalam grand final malam ini di Hall Basket Senayan, Jakarta (live TVRI pukul 19.30 WIB).

Final tahun ini bisa dibilang sangat ideal lantaran kedua tim tampil amat konsisten di musim reguler SM merupakan juara musim reguler, sedangkan PJ menguntit di posisi runner-up.

Kedua tim pun sama-sama memiliki motivasi membara untuk mengangkat tinggi trofi juara. Ponsianus Nyoman Indrawan dkk tentu tidak ingin mengulangi momen menyakitkan ketika kandas di final 2013. Saat itu PJ dibantai M88 Aspac Jakarta 50-63.

Head coach PJ A.F. Rinaldo menyadari, bukan perkara mudah membekuk SM. Sebab, di musim reguler, PJ tiga kali keok dalam tiga pertandingan. Karena itu, anak asuhnya harus bekerja sangat keras untuk merengkuh gelar. Kabar buruknya, shooting guard starter PJ Dimas Aryo Dewanto bisa tidak tampil karena terserang demam berdarah. Kemarin (9/5) Samid -panggilan Dimas- tidak terlihat dalam sesi latihan bersama tim.

"Terpenting, anak-anak harus bisa enjoy dalam pertandingan. Namun harus tetap fokus serta hustle. Di final yang penting adalah kita bermain lepas dan keluar dari pressure serta menikmati game," tutur coach Inal, panggilan Rinaldo.

Karena sudah sering bertemu, Inal memahami bahwa barisan big man adalah senjata andalan SM. Terutama dalam hal offensive rebound. Mantan pelatih Garuda Kukar Bandung itu tidak ingin pemain SM mendapatkan kesempat­an kedua untuk mendulang poin.

Sementara itu, ambisi SM untuk juara tidak kalah besar dengan PJ. Kegagalan musim lalu, dibabat Aspac Jakarta dengan skor 67- 83 di laga puncak, adalah momen yang sangat pahit dan tidak boleh terulang.

"Ini masalah mental saja. Di partai final selalu seperti itu, 80 persen mental dan 20 persen teknik. Teknik tidak akan jalan jika mental anak-anak tidak siap," ujar head coach SM Cokorda Raka Satrya Wibawa.

"Untungnya, di musim reguler anak-anak banyak bermain di game-game yang ketat, jadi secara mental mungkin sudah terlatih. Kami akan tetap memberikan yang terbaik karena ini sudah final dan hanya satu game," imbuh Wiwin, panggilannya. (mid/irr/c9/nur)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.