NEWS

Shooting guard Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta Ary Chandra (tengah) melewati penjagaan Sandy Febiansyakh (kiri) dan A.A. Ngurah Wisnu Budhidarma S. dari CLS Knights Surabaya dalam laga semifinal IndiHome NBL Indonesia Championship Series 2015 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Jumat (8/5). (Foto: Wahyudin/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 08/05/2015
[FLASH] Bukti Keperkasaan Pelita Jaya

KEPERKASAAN Pelita Jaya Energi Mega Persada terbukti di laga do or die pada semifinal IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia Championship Series 2015. Ponsianus ‘Komink’ Nyoman Indrawan dkk sukses mengalahkan CLS Knights 81-70 di Hall Basket Senayan Jakarta, Jumat (8/5).

Satu tiket ke grand final itu didapat Pelita Jaya dengan perjuangan berat. Mereka harus bertemu tiga kali dengan CLS Knights. Pasalnya, di pertandingan pertama Pelita Jaya menang 55-54. Namun, CLS Knights membalas 61-56 di semifinal. Pelita Jaya yang masih punya satu nyawa membuat mereka harus bertemu untuk ketiga kalinya. Disinilah Pelita Jaya menunjukkan keperkasaannya.

Pelita Jaya melesat di kuarter pertama. Sementara itu, mesin poin CLS Knights seakan berhenti di kuarter ini. Amin Prihantono membuka kran poin Pelita Jaya melalui 3-point jump shot di awal kuarter. Selanjutnya mereka menguasai laga hingga akhir. Di sisa 4 detik, free throw dari Faisal Julius Achmad membawa Pelita Jaya memimpin 15 poin (26-11). Skor ini menutup kuarter pertama. Sembilan poin dicetak oleh Amin Prihantono bagi Pelita Jaya di kuarter ini.

Alih-alih bangkit, CLS Knights terbenam di kuarter kedua. Jarak poin melebar hingga 19 poin (46-27) saat Adhi Pratama Prasetyo Putra mencetak 2-point jump shot di 40 detik tersisa. Usaha CLS Knights mengejar selalu gagal di sisa waktu. Pelita Jaya tetap memimpin 46-27 hingga kuarter kedua usai. Kali ini giliran Most Valuable Player (MVP) NBL Indonesia musim 2014-2015 Adhi Pratama Prasetyo Putra yang menyumbang 10 poin.

Kegigihan CLS Knights memperkecil kedudukan berlanjut hingga kuarter ketiga. Jarak poin terpangkas menjadi 15 poin saat Dwi Haryoko mencetak 2-point jump shot di sisa 24 detik. Namun, Keunggulan tetap menjadi milik Pelita Jaya di akhir kuarter ketiga.

CLS Knights kembali memberikan perlawanan di kuarter pamungkas. Asa terbit ketika A.A. Ngurah Wisnu Budidharma S. mencetak 2-point jump shot dan membuat skor terpaut sembilan poin (64-73). Strategi sacrifice foul pun diterapkan CLS Knights. Namun, shooter Pelita Jaya bertugas dengan baik sehingga mereka bisa menjaga keunggulan. Di sisa empat detik, tembakan tiga angka Bima Riski Ardiansyah tak menyelamatkan mereka dari kekalahan. CLS Knights menyerah dengan skor 70-81.

“Kami kalah rebound, Pelita Jaya memang tampil lebih bagus. Penampilan anak-anak juga menurun hari ini,” kata head coach CLS Knights, Kim Dong-won. “Kedatangan saya ke CLS Knights memang diharapkan bisa mengantar tim ke final, tapi kekalahan ini menjadi tanggung jawab saya,” imbuhnya.

Beberapa pemain Pelita Jaya tampil gemilang. Diantaranya, Amin Prihantono yang mengemas 14 poin. Disusul, Ary Chandra (13 poin), Adhi Pratama Prasetyo Putra (12 poin), serta Ponsianus ‘Komink’ Nyoman Indrawan (12 rebound, 6 poin). Pelita Jaya sudah ditunggu Satria Muda Britama Jakarta di babak grand final, Minggu (10/5).

“Bersyukur akhirnya kami bisa melewati fase championship series dan lanjut ke grand final. Hasil ini memang sesuai dengan target pribadi dan manajemen,” ujar pelatih Pelita Jaya, Antonius Ferry Rinaldo. “Playoff di musim terakhir NBL Indonesia ini sangat sulit karena kami harus tampil di laga do or die. Tapi strategi kami berjalan baik, shooter juga bermain bagus,” sambung pelatih yang akrab disapa coach Inal. (*)

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.