PARTAI grand final antara Satria Muda Britama Jakarta melawan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta menjadi pelabuhan sempurna untuk mengakhiri perjalanan lima musim IndiHome NBL Indonesia.

Pertandingan berjalan sangat seru hingga kurang dari satu menit menjelang laga usai. SM menang 62-54, merengkuh gelar ketiga dalam lima musim.

Rangkaian pertandingan grand final juga sangat emosional serta menyentuh. Ribuan pencinta basket Indonesia yang menyesaki Hall Basket Senayan, Jakarta, menyadari bahwa liga yang dikemas dengan sangat profesional dan wah ini sudah mencapai ujung perjalanan.

Momen-momen final pada 10 Mei 2015 ini akan menjadi monumen dan sejarah penting bagi perjalanan basket Indonesia. Dan ya, basket tidak akan pernah mati. (*)

Galeri Komentar 

Semua elemen basket Indonesia memuji tinggi lima musim penyelenggaraan NBL Indonesia. Mereka kompak mengatakan bahwa penyelenggara liga, PT DBL Indonesia, sukses menjalankan liga yang sangat profesional dan berstandar tinggi. (irr/mid/c6/nur)

Pemain 

"Saya merasakan 17 tahun di liga basket Indonesia. Mulai Kobatama, IBL, sampai NBL. Saya sudah merasakan liga bagus, terpuruk, dan bagus lagi. Sekarang lagi bagus-bagusnya. Liga selanjutnya kita tidak bisa memastikan. Bisa lebih bagus, bisa lebih jelek''.

Andy "Batam" Poedjakesuma, small forward Pelita Jaya Energi MP Jakarta 

"Yang pasti, penyelenggara selanjutnya harus bisa menyamai level NBL Indonesia. Atau kalau bisa, lebih baik. Karena standar NBL sudah tinggi sekali".

Vamiga Michel, small forward Satria Muda Britama Jakarta 

"Lima musim bukan waktu yang cepat. Proses yang panjang untuk mencapai hasil yang ada saat ini. Kami memulainya dari nol. Dibilang sedih ya sedih. Basket Indonesia sedang booming-booming-nya, tapi harus berakhir. Apalagi DBL membangun basket dari dasar, SMP dan SMA. Bagaimanapun, semoga ke depannya lebih bagus".

Rachmad Febri Utomo, forward CLS Knights 

"Luar Biasa NBL Indonesia. Saya berharap NBL Indonesia bisa come back lagi. Mungkin nanti saat saya menjadi manajer atau pelatih. Pokoknya, terima kasih kepada Mas Azrul Ananda yang sudah bikin dampak yang sangat baik untuk basket Indonesia''. 

Wijaya Saputra, shooting guard Stadium Jakarta 

"Terima kasih banyak untuk NBL Indonesia. Menurut saya, ini adalah sport terbaik di Indonesia. Baik dalam segi kemasan, promosi, dan lainnya". 

Galank Gunawan, center Garuda Kukar Bandung 

Pelatih/Asisten Pelatih 

"Liga yang dikemas dengan sangat-sangat rapi. Aturan dijalankan dengan baik. Game semakin seru. DBL Indonesia sudah meletakkan dasar yang baik untuk liga basket Indonesia. Itu yang harus dipertahankan".

Antonius Ferry Rinaldo, head coach Pelita Jaya Energi MP Jakarta 

"Sayang banget harus berakhir sekarang. Soalnya, saya mengalami dari pemain hingga pelatih. Di NBL, basket Indonesia mengalami era baru. Pemain sangat dimanjakan dengan publisitas dan pemberitaan di media yang gencar. Gaji pemain juga meningkat, apalagi mendapat mobil untuk MVP. Ini era baru".

Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih M88 Aspac Jakarta 

"Di NBL, pelatih lebih dihargai. Ada pemanggilan nama pelatih. Itu yang membuat kami berkesan''.

Tondi Raja Syailendra, head coach Hangtuah Sumsel IM 

Pemilik/Manajemen Klub 

"Selama saya ngurusin basket 30 tahun lebih. Ndak ada yang menangin ini. Promotor liga basket mana di Indonesia yang bisa sampai lima tahun? Enggak ada, baru ini! Tanpa hambatan apa pun di tengah jalan, baru ini. Dan selesainya tanpa adalah masalah apa pun".

Irawan Haryono, pemilik Aspac Jakarta 

"Enggak usah dijawablah. Tadi sempat ngobrol sama Mas Azrul (Ananda), rasanya gimana ya. Saya takut semangat kami hilang. Ini kerja, benar-benar kerja panggilan. Tapi, kalau di-support dengan liga yang bagus, kami semangat. Kami keluar uang lebih banyak lagi pun kalau liganya bagus, kami siap''.

Darmawan, pemilik Stadium 

"Selama lima tahun bersama NBL, dari pemain, penonton, hingga kualitas tim, semua naik. Bagus semua. Terutama kualitas tim. Ini proyeksi untuk timnas yang lebih baik".

Syailendra S. Bakrie, pemilik Pelita Jaya 

Wasit 

"Sangat bagus. Sangat profesional. Dari segi seleksi wasit atau apa pun sangat profesional. Profesi kami sebagai wasit sangat dihargai. Kami menjalankan tugas jadi lebih tulus dan nyaman dalam bertugas".

Erwin Harahap 

"Penuh suka dan duka. DBL sangat concern dalam peningkatan kualitas wasit dengan program-program yang mereka buat. Buat kami, itu sangat berkesan. Semoga program untuk wasit sepertireferee development programme itu bisa diteruskan oleh promotor selanjutnya".

Harja Jaladri 

Fans 

"NBL Indonesia sangat spektakuler membawa basket Indonesia lebih dikenal. Terima kasih kepada Mas Azrul (Ananda) dan seluruh tim PT DBL Indonesia yang selama ini sudah bekerja tanpa lelah untuk basket Indonesia".

Augie Fantinus, artis, fans basket, dan manajer Timnas Putri 

"Dari kobatama, IBL, NBL. Allhamdulilah, ngalamin nonton semuanya. Dan yang paling bagus penyelenggaraannya itu era NBL Indonesia''.

Vicka A. Karnastiti, fans Garuda Bandung 

"Gak tahu alay atau apa. Nonton videonya sampai nangis. Dari yang pertama gak tahu basket sampai ketagihan dan ngikutin''.

Dyah Lestari, fans CLS Knights Surabaya 

"Terima kasih NBL Indonesia karena sudah memberikan contoh bahwa kompetisi olahraga yang profesional dan menarik itu bukan mustahil di Indonesia''.

Arin Julia, fans Satria Muda Jakarta 

"Sumpahhh, ini beneran abis??? Lima tahun yang sangat berkesan. Thank you so much NBL Indonesia''. 

Ririnil Haq, Surabaya 

Wartawan 

Level NBL Indonesia sedikit di bawah PBA (Liga profesional Filipina, Red). PBA menang karena punya pemain asing dan bagus. Namun, secara packaging dan game, level NBL Indonesia di atas PBA. 

Eko Widodo, wartawan basket, aktif sejak 1994 

Story Provided by Jawa Pos