KERAS: Pemain Satria Muda Christian Ronaldo Sitepu (kanan) melakukan tip-off berhadapan dengan center Aspac Ferdinand Damanik, Senin (4/5). Aspac akan melawan Stadium dalam laga hidup mati, Selasa (5/5). (Foto:Wahyudin/Jawa Pos)
HANGTUAH Sumsel IM menjalani misi paling penting musim ini. Tim asuhan Tondi Raja Syailendra itu melakoni laga win or go home melawan CLS Knights Surabaya hari ini ( 5/5).
Motivasi berlipat memang sedang menaungi Andrie Ekayana dkk. Kemenangan atas JNE BSC Bandung Utama (3/5) tidak hanya memperpanjang napas Hangtuah di playoff. Hasil positif tersebut juga membuat Hangtuah untuk kali pertama berhasil memenangi satu laga di championship series. Dalam empat musim sebelumnya, Hangtuah selalu kandas langsung dalam dua game.
Si kuda hitam bisa berhenti bernapas jika kalah hari ini. Head coach Hangtuah Tondi Raja Syailendra paham benar dengan situasi tersebut. Meski begitu, dia mengungkapkan bahwa timnya tidak memiliki persiapan khusus menjelang laga hidup mati itu.
Masalah teknis sudah tidak menjadi pikiran. Yang terpenting sekarang adalah perkara mental. ''Saya ingin semangat anak-anak berlipat-lipat daripada lawan,'' kata Tondi.
Hangtuah memang tidak diuntungkan karena beberapa pemainnya sedang dirundung cedera serius. Tiga pemain, yakni Aguh Sunarya, Frida Aris Susanto, dan Toni Sugiharto, tidak bisa tampil.
Namun, keajaiban bukan mustahil. Apalagi, dalam musim reguler, Hangtuah pernah sekali mengalahkan CLS dengan skor 79-69 pada seri III Malang. Selain itu, Hangtuah punya waktu istirahat satu hari lebih banyak. ''Saya ingin mereka main buat teman-teman mereka yang cedera. Kasih reward biar pengorbanan mereka tak sia-sia,'' ujar Tondi.
Sementara itu, perjuangan kuda hitam lainnya, Stadium Jakarta, tidak mudah. Wijaya Saputra dkk akan bertemu M88 Aspac Jakarta yang pada laga semalam kandas di tangan Satria Muda Britama Jakarta 53-59. ''Win or go home. Jadi, mati-matian saja. Kami nothing to lose. Itu saja sih,'' ungkap Wijaya. (mid/irr/c14/nur)