BELUM KONSISTEN: Forward Satria Muda Kevin Yonas Sitorus melakukan layup dalam kawalan ketat Muhammad Dhiya Ul’haq (kiri) dan Muhammad Rizal Falconi pada big match tadi malam. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
HANYA butuh satu kemenangan lagi bagi Satria Muda Britama Jakarta untuk memastikan diri sebagai juara musim reguler IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015. Itu menyusul kemenangan mereka atas Garuda Kukar Bandung 57-45 dalam big match di C-Tra Arena, Bandung, tadi malam.
Bukan hanya soal menjadi penguasa musim reguler, kemenangan itu juga membalas sakit hati Christian Ronaldo "Dodo" Sitepu dkk atas kekalahan pada bentrokan terakhir. Ketika itu, pada seri VII di Semarang, Satria Muda kalah satu poin (51-52) oleh Garuda.
Saat ini Satria Muda pun menguasai puncak klasemen dengan 56 poin dari 27 kemenangan dan 2 kekalahan. Mereka juga masih punya sisa empat pertandingan. Pesaing terdekatnya adalah Pelita Jaya Energi MP Jakarta dengan 55 poin dan sisa tiga game.
Berdasar hitungan matematis, satu kemenangan sudah membuat mereka tak tergeser dari puncak klasemen. Sisa lawan mereka musim ini pada seri pemungkas adalah Stadium Jakarta (8/4), Bimasakti Nikko Steel Malang (9/4), JNE BSC Bandung Utama (11/4), dan CLS Knights Surabaya (12/4).
Di atas kertas, Satria Muda sudah pasti juara musim reguler. Sebab, hanya CLS yang berpeluang menundukkan mereka. Sisanya bisa dihancurkan oleh Satria Muda. Lagi pula, kalau di akhir kompetisi punya poin sama dengan pesaingnya seperti Pelita Jaya dan CLS, Satria Muda tak perlu khawatir karena unggul head-to-head.
Kemenangan Satria Muda kemarin tidak lepas dari kelelahan fisik para pemain Garuda. Mereka terlihat habis pada kuarter terakhir. Padahal, tim asal Kota Kembang tersebut sempat tampil ngotot sepanjang tiga kuarter. Menjalani empat game di Bandung dengan tiga di antaranya melawan tim elite membuat fisik Fadlan Minallah dkk benar-benar terkuras.
Itu pula yang memengaruhi performa pendulang poin utama Garuda seperti Diftha Pratama dan Christ Gideon. Diftha, yang bermain 21 menit, hanya mampu mencetak 3 poin. Sedangkan Christ dengan minute play 31 menit mengemas 5 poin. Akurasi field goal juga buruk, 23 persen (15-64).
"Harus diakui, anak-anak sudah berjuang keras. Ada pelajaran penting hari ini (kemarin, Red). Kalau main melawan Satria Muda, maka ketika offense harus hati-hati dan jangan buang-buang kesempatan. Seharusnya bisa kontrol lagi. Apalagi, kami sempat unggul," ujar Tjetjep Firmansyah, pelatih Garuda.
Di sisi lain, pelatih Satria Muda Cokorda Raka Satrya Wibawa tidak terlalu memusingkan gelar juara musim reguler. Dia lebih berfokus ke performa tim yang dinilainya belum konsisten meski terus meraih kemenangan.
Karena itu, dia mengakui bahwa kemenangan timnya juga ditentukan oleh habisnya stamina para pemain lawan pada kuarter keempat. "Setiap bermain di Bandung, konsistensi permainan kami sering buruk," ujarnya.
Pada big match tadi malam (29/3), pemain gaek Rony Gunawan mencetak 12 poin, disusul sumbangan 11 poin dan 9 rebound dari Dodo. Dari Garuda, Daniel Timothy Wenas memimpin dengan sumbangan 11 poin dan 6 rebound. (mid/wam/c11/ham)
DALAM ANGKA
1 Game pada seri IX di Bandung yang harus diakhir melalui overtime, yakni ketika Stadium Jakarta kalah oleh Bimasakti Nikko Steel Malang 61-64.
16 Kemenangan beruntun CLS Knight Surabaya terus berlanjut. Pada seri IX di Bandung, mereka menyapu bersih semua game. Jadi, total lima pertandingan mereka belum tersentuh kekalahan.
913 Poin. Itulah catatan poin dari Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta pada IndiHome WNBL Indonesia musim ini. Mereka pun menjadi tim yang terproduktif sementara ini. Kemudian, disusul Surabaya Fever (910).
Story Provided by Jawa Pos