NEWS

REBUT TIKET: Forward Bandung Utama Andre Tiara berupaya menghalau tembakan Yoppi France Giay dari Satya Wacana di Sritex Arena, Solo. (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 03/03/2015
Bandung Utama Paling Improve
Evaluasi Tim Papan Tengah pada Seri VI di Solo

Seri maraton bagian pertama telah berakhir di Solo. Berikutnya, masih ada Semarang (4-8 Maret) dan Jogjakarta (11-15 Maret). Di Solo, persaingan tim-tim penghuni papan tengah menuju championship series begitu menarik. 

--- 

TIKET menuju championship series musim ini dipastikan semakin "mahal". Menutup Seri VI IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 di Solo, persaingan antara lima tim papan tengah begitu menarik. 

Ya, JNE BSC Bandung Utama, Hangtuah Sumsel IM, Satya Wacana ACA LBC Salatiga, Garuda Kukar Bandung, dan Stadium Jakarta sedang berada pada jalur perburuan tiket playoff. Sementara Bandung Utama memimpin. Tim asuhan Octaviarro Romely Tamtelahitu tersebut berada di posisi kelima klasemen sementara dengan 30 poin dari 20 game. Sedangkan Hangtuah, Garuda, Stadium, dan Satya Wacana menyusul berturut-turut di bawahnya dengan 28 poin. 

Selama seri VI di Solo, Bandung Utama melanjutkan tren positifnya. Kendati hanya merebut satu kemenangan saat melawan Satya Wacana (1/3) dari tiga game, Bandung Utama tampil baik ketika mampu memaksa Satria Muda Britama Jakarta menjalani overtime. Mereka juga merepotkan juara bertahan M88 Aspac Jakarta. Disiplin serta defense yang ngotot masih menjadi senjata utama Bandung Utama musim ini.

"Defense kami memang menjadi kunci. Untuk seri ke depannya, defense masih menjadi fokus kami dan kami juga akan terus perkuat defense," ujar coach Ocky, sapaan akrab Octaviarro Romely Tamtelahitu. 

Bandung Utama diprediksi tetap menjaga posisinya pada seri berikutnya di Semarang. Sebab, lawan-lawannya adalah Pacific Caesar Surabaya (4/3), CLS Knights Surabaya (5/3), dan Bimasakti Nikko Steel Malang (7/3). Hanya CLS yang di atas kertas jauh lebih baik ketimbang mereka.

Selain Bandung Utama, Hangtuah tampil oke selama seri VI. Sempat terpuruk dengan tidak membawa pulang satu kemenangan pun di Batam, Andrie Ekayana dkk bangkit dan merebut tiga kemenangan di Solo. Pada seri VII di Semarang, pelatih Hangtuah Tondi Raja Syailendra memasang target sekali menang dari dua game melawan tim papan atas, yakni Pelita Jaya Energi vMP Jakarta (5/3) dan Aspac (8/3). 

Di pihak lain, Satya Wacana menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan dalam peta persaingan tiket playoff. Sempat merepotkan Satria Muda (24/1) pada seri IV Surabaya dan kalah dua poin dari CLS pada seri V Batam, Respati Ragil dkk kembali tampil baik di Solo. Meski gagal memanfaatkan momentum untuk sapu bersih saat kalah tipis oleh Bandung Utama (1/3), Satya Wacana tidak boleh hanya dipandang sebelah mata. Pada seri VI di Solo, Satya Wacana mengalahkan NSH GMC GSBC Jakarta (26/2) dan Stadium Jakarta (27/2).

"Target kami di seri selanjutnya tetap sama. Melawan tim mana pun, target kami adalah menang," ujar Herru Yuharso, asisten pelatih Satya Wacana.

Sementara itu, Garuda dan Stadium juga terus menjaga asa lolos ke playoff. Hanya, dua tim tersebut memiliki pekerjaan rumah yang sama, yakni inkonsistensi. Apalagi, mereka sama-sama terpeleset di Solo. Stadium ditundukkan Satya Wacana (27/2) dan Garuda harus gigit jari karena ditekuk Hangtuah (28/2) setelah tampil baik dengan merebut dua kemenangan. 

Garuda selama ini merupakan tim yang selalu berada di lima besar akhir musim reguler. Tetapi, buruknya performa mereka hingga seri VI membuat mereka juga harus bertarung habis-habisan di seri tersisa. Kalau terus-menerus merosot, bisa berbahaya buat tim asuhan Tjetjep Firmansyah tersebut. (mid/rif/c11/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Share this:
DBL Indonesia Jawa Pos li-ning Safe Care Prambors FM Info BDG Event Jakarta Sony Mainbasket Wing.Stop Mitra Net Indomaret Perbasi Indika FM IndiHome Honda Prospect Motor Tolak Angin Sido Muncul Markplus Hardrock FM OZ FM
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.