TAK SEMPURNA: Forward Satria Muda Arki Dikania Wisnu melewati penjagaan Mei Joni dari Hangtuah dalam uji coba di Hall Basket Senayan, Jakarta (17/2). Satria Muda kalah 77-78 oleh Hangtuah. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
SATRIA Muda Britama Jakarta memang tangguh musim ini. Mereka tidak terkalahkan dalam 13 game beruntun pada awal musim ini dan hingga kini hanya kalah sekali dari 16 pertandingan IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015.
Tetapi, bukan berarti mereka bebas masalah. Kekalahan pada pertandingan uji coba melawan Hangtuah Sumsel IM 77-78 di Hall Basket Senayan kemarin (17/2) menunjukkan bahwa mereka bukan tanpa cela. Pasukan pelapis mereka jauh dari kata maksimal.
Ya, melawan Hangtuah, pelatih Satria Muda Cokorda Raka Satrya Wibawa sengaja melakukan rotasi dengan menurunkan para pemain dengan minute play minim. Ternyata, pemain seperti Mulianto Halim, Anggi Arizki, dan Riza Setyo Raharjo belum memuaskan.
Keputusan itu dilakukan Coach Wiwin -sapaan Cokorda Raka Satrya Wibawa- agar performa tim tetap stabil bila tiba-tiba ada pemain reguler yang tidak bisa tampil dengan berbagai alasan. Apalagi, setelah ini mereka akan menjalani seri maraton.
Itu dimulai dengan seri VI di Solo pada 25 Februari-1 Maret, lalu akan berlanjut ke seri VII di Semarang (4-8 Maret), kemudian berakhir pada seri VIII di Jogjakarta (11-15 Maret). Jeda antarseri hanya dua hari sehingga para pemain berpotensi mengalami kelelahan bila tidak mampu di-manage dengan baik.
Apalagi, banyak pemain di kubu Satria Muda yang baru sembuh dari cedera. Mereka, antara lain, Arki Dikania Wisnu (cedera tumit), Christian Ronaldo Sitepu (engkel), dan Vamiga Michel (jumper's knee). Meski telah sembuh dan bisa diturunkan, tim pelatih juga harus berhati-hati untuk menurunkan pemain tersebut saat melakoni jadwal padat seri maraton.
''Kami juga tidak bisa memainkan pemain itu-itu saja. Jadi, harus ada rotasi,'' ucap Coach Wiwin kepada Jawa Pos.
Berdasar evaluasi melawan Hangtuah kemarin, rotasi ternyata belum berjalan maksimal. Saat melakukan offense, anak asuhnya masih sering melakukan kebiasaan buruk, misalnya turnover serta finishing yang belum baik.
''Selain itu, saat defense lawan terlalu mudah bikin poin,'' sesalnya. ''Permainan kami memang cenderung menurun. Makanya, sparing ini juga untuk menaikkan lagi. Kalau seperti ini tentu bahaya, apalagi di Solo kami akan bertemu Bandung Utama (JNE BSC Bandung Utama, Red) yang sedang menang beruntun. Kalau seperti ini, bisa kalah nanti. Tapi, semoga saja itu tidak terjadi,'' terangnya.
Menurut Advisor SM Wan Amran, kelelahan fisik menjadi salah satu penyebab menurunnya permainan Christian Ronaldo Sitepu dkk. Karena itu, dalam sepekan ini, pelatih fisik harus bekerja keras.
Pada game kemarin, Arki menjadi top scorer bagi Satria Muda dengan 20 poin. Dari kubu Hangtuah, ada Toni Sugiharto dengan 12 poin. (mid/c19/ham)
Story Provided by Jawa Pos