SUSAH PAYAH: Forward CLS Kaleb Ramot Gemilang (kiri) dihadang Luthfianes Gunawan dari Satya Wacana dalam game di Hi-Test Arena, Batam, kemarin (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
SATYA Wacana ACA LBC Salatiga membuktikan bahwa mereka bukan hanya klub pelengkap di IndiHome NBL Indonesia. Performa mereka musim ini menjanjikan dan sering membuat klub-klub elite kesulitan mengalahkannya.
Sengatan mereka pada seri IV di Surabaya berlanjut ke Batam. Di Surabaya, mereka bisa mengalahkan tim big five Garuda Kukar Bandung 57-52, kemudian membuat Satria Muda Britama Jakarta kerepotan sebelum akhirnya Satya Wacana takluk 52-57.
Nah, pada hari pertama seri V di Batam, CLS Knights Surabaya yang kena batunya. Punya rekor selalu menang atas Satya Wacana, klub asal Kota Pahlawan itu dibuat susah payah. CLS membutuhkan perjuangan keras untuk mengalahkan Satya Wacana 69-67.
Bahkan, pada 10 detik terakhir, Satya Wacana unggul 67-66 melalui jump shoot Firman Dwi Nugroho. Sayang, kemenangan di depan mata Satya Wacana gagal terwujud. Ketenangan CLS menyelamatkan muka mereka dari kekalahan.
Pada sepuluh detik terakhir, layup AA Ngurah Wisnu dan tembakan free throw Rachmad Febri Utomo membawa CLS mengunci kemenangan 69-67. ''Anak-anak sudah berusaha sebaik mungkin. Ini membuktikan bahwa kami tidak lagi bisa dianggap enteng oleh lawan meskipun itu tim-tim kuat,'' tutur Herru Yuharso, asisten pelatih Satya Wacana, kemarin.
Respati Ragil Pamungkas menjadi pendulang poin terbanyak Satya Wacana dengan 23. Disusul sang kapten Yo Sua dengan 18 poin. Center mereka Firman pun tampil impresif pada laga tersebut dengan mengemas double-double, 10 poin dan 14 rebound.
''Bima (Riski Ardiansyah) sakit, Dimaz (Muharri) juga sakit. Pemain pengganti tidak jalan dengan semestinya,'' kilah Kim Dong Won, pelatih CLS, setelah laga.
Pada laga lain, Pelita Jaya Energi MP Jakarta menunjukkan kelasnya. Tim asuhan A.F. Rinaldo itu menang cukup nyaman atas Hangtuah Sumsel IM 73-49. Big man Pelita Jaya Ponsianus Nyoman Indrawan mencetak double-double (17 poin dan 10 rebound). Sedangkan Faisal Julius Achmad dan Amin Prihantono masing-masing mengemas 10 poin.
Pelatih Hangtuah Tondi Raja Syailendra menyatakan kecewa terhadap permainan anak asuhnya. ''Akurasi jelek, rebound jelek. Bukan hanya buruk, tapi memang jelek,'' tuturnya setelah laga. (irr/rif/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos