SUMBER MOTIVASI: Rookie Hangtuah Suhandy (kanan) menghadang point guard CLS Mario Wuy- sang di GOR Bimasakti (16/1). (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
SUKSES mencuri kemenangan dari salah satu tim elite IndiHome NBL Indonesia CLS Knights Surabaya pada seri III di Malang membuat semangat Hangtuah Sumsel IM berlipat. Tim asuhan Tondi Raja Syailendra itu kembali mengincar tim papan atas yang lain.
Pada seri IV di Surabaya, satu-satunya tim besar yang mereka hadapi adalah M88 Aspac Jakarta pada 24 Januari. Sisanya, mereka menghadapi NSH GMC GSBC Jakarta (21/1) dan Bimasakti Nikko Steel Malang (23/1) yang levelnya sedikit di bawah.
Mereka memang memunculkan diri sebagai tim kuda hitam. Melawan Aspac, peluang tetap ada meski tipis. Faktanya, pada seri pertama lalu, mereka hanya kalah enam poin oleh Aspac (66-72). Sekalipun berbicara tentang rekor bentrokan, mereka selalu kalah dalam 15 laga.
''Harus diakui, Aspac memang berat. Tetapi, game itu harus kami ambil. Untuk melawan tim seperti Aspac, kuncinya ada pada kondisi psikis pemain. Saat dikalahkan SM (Satria Muda Britama Jakarta) lalu, masalahnya juga demikian,'' ujar Coach Tondi Raja Syailendra, pelatih Hangtuah, kemarin (20/1)
Kebetulan, sebelum melawan Aspac, Hangtuah menghadapi NSH dan Bimasakti. Kalau bisa melewati dua tim tersebut dengan mulus, modal Hangtuah bertarung dengan tim besar bakal lebih bagus. Harapannya, saat melawan Aspac, Hangtuah sudah berada dalam kondisi puncak.
Berbicara tentang statistik, Hangtuah belum pernah kalah oleh NSH yang dihadapi siang ini. Hanya, yang patut diperhatikan adalah sedang menanjaknya permainan tim asuhan Mayckel S.D. Ferdinandus tersebut. Mereka baru saja merebut dua kemenangan pada seri III di Malang. (mid/rif/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos