BAKAL KESULITAN: Pelatih Satya Wacana Efri Meldi absen menemani timnya pada seri IV di DBL Arena Surabaya. (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
HANYA satu kemenangan dan tiga kekalahan yang dibawa pulang Satya Wacana ACA LBC Salatiga dari seri III di Malang. Itu bukan modal yang bagus sebelum bertarung pada seri IV di Surabaya. Apalagi, mereka harus bersua tim papan atas.
Di Surabaya, Satya Wacana akan menghadapi Garuda Kukar Bandung (21/1), M88 Aspac Jakarta (22/1), dan Satria Muda (SM) Britama Jakarta (24/1). Di atas kertas, mereka bakal menjadi bulan-bulanan tim-tim elite tersebut.
Parahnya, mereka tidak didampingi pelatihnya, Efri Meldi. Sang pelatih sedang menanti kelahiran anak pertamanya di Jakarta. Meski begitu, asisten pelatih Satya Wacana Herru Yuharso menilai ketidakhadiran Meldi justru bisa menjadi penyemangat.
''Saya tekankan kepada pemain untuk menang sebagai hadiah bagi pelatih atas kelahiran anaknya,'' ujar Herru.
Selain Satya Wacana, Stadium Jakarta terancam kehilangan salah seorang andalannya, small forward Wijaya Saputra. Pemain yang disapa Wijin itu mengalami patah hidung saat Stadium berhadapan dengan SM di Malang (17/1).
Absennya Wijin bakal menjadi pukulan telak bagi Stadium yang performanya tengah menanjak dengan dua kemenangan pada seri III di Malang. Mantan pemain CLS Knights Surabaya itu adalah top scorer dengan 127 poin dari sembilan laga.
Problemmya, musuh yang dihadapi Stadium tidak kalah berat. Yakni, CLS (22/1), Garuda (23/1), JNE BSC Bandung Utama (25/1). Dari ketiga lawannya itu, hanya Bandung Utama yang levelnya beda-beda tipis atau sedikit lebih buruk daripada mereka.
''Saya ingin main di seri IV. Masih fifty-fifty. Kalau main pun harus memakai basketball mask. Rabu (hari ini, Red) saya akan coba berlatih dulu. Kalau memungkinkan dan dibutuhkan, saya akan bermain. Tentu dengan izin dokter,'' katanya. (rif/mid/c19/ham)
Story Provided by Jawa Pos