KREATIF: Manajemen Bandung Utama berfoto dengan tim dancer dan maskot pada seri II Speedy NBL Indonesia 2014-2015 di Bandung. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
JNE BSC Bandung Utama menurunkan sembilan supporting crew di GOR C-Tra Arena, Bandung, tadi malam. Mereka memakai seragam biru tua dan bertugas menyiapkan berbagai persiapan tim.
I'IED RIFADIN-BAGUS DIMAS, Bandung
---
BERBEDA dengan tim kontestan Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 lainnya, Bandung Utama memiliki supporting crew paling lengkap dan banyak. Untuk tim media saja, mereka mempunyai tiga kru, yakni fotografer, kamerawan, dan admin media sosial.
Belum lagi tim marketing. Apalagi, pada seri II di Bandung ini, tim marketing Bandung Utama punya sajian istimewa untuk para penonton. Yakni, selalu menghadirkan tim dancer dan maskot mereka si Rori di GOR C-Tra Arena setiap Bandung Utama bermain.
''Kami benar-benar ingin menjadi the pride of Bandung dari basket. Kalau di sepak bola ada Persib, kami ingin Bandung utama dari basketnya,'' tutur Fauzar Nurdin, general manager PT Bandung Utama Raya, saat ditemui di sela pertandingan Bandung Utama melawan Hangtuah Sumsel IM kemarin malam.
PT Bandung Utama Raya berada di bawah naungan Salis Group, perusahaan yang menaungi beberapa bidang usaha berbeda seperti hotel dan properti di area Bandung.
Seiring dengan berkembangnya kompetisi bola basket kancah tertinggi di Indonesia, mereka mencium ada potensi yang belum tergarap di Kota Kembang dalam bidang sport management, terutama di basket. Untuk itulah, mereka berani serius menggarap lahan kosong tersebut.
''Kami juga berterima kasih kepada PT DBL Indonesia yang mengelola liga dengan begitu profesional. Itulah salah satu faktor yang membuat kami sepenuh hati bekerja dan yakin basket Indonesia terus maju dan berkembang,'' jelas pria yang akrab disapa Acut itu.
Roda perusahaan PT Bandung Utama Raya dijalankan para anak muda profesional yang sudah malang melintang di manajemen bisnis maupun olahraga. Mereka terbagi di beberapa divisi, antara lain marketing komunikasi, sales marketing, dan basketball operations.
''Semua dijalankan secara profesional sebagaimana perusahaan umumnya. Untuk tim, semua berada di bawah naungan divisi basketball operations,'' kata Acut.
Selain mengurus tim basket profesional, Bandung utama kini mengelola akademi bola basket untuk semua kelompok umur (KU). Itu dimulai dari KU-7 tahun sampai 17 tahun.
Jika di tim profesional Bandung Utama dipimpin pelatih Octaviarro Romely Tamtelahitu, tim basket akademi Bandung Utama dilatih mantan pelatih kepala Bandung Utama pada musim 2013-2014, Bintoro.
Saat ini akademi Bandung Utama mendidik sekitar 140 murid yang diharapkan bisa menjadi pemain profesional asal Bandung pada masa depan. ''Visi kami adalah dapat menciptakan atlet-atlet yang bisa membanggakan Bandung dan Indonesia melalui basket. Itu semua ingin kami awali dari Bandung Utama ini,'' jelasnya. (*/c19/ham)
Story Provided by Jawa Pos