PENYEMANGAT: Coach Ocky saat memberikan arahan kepada tim asuhannya. (Foto: Dite Surendra / Jawa Pos)
BERMAIN di hadapan publik sendiri membuat semangat JNE BSC Bandung Utama berlipat. Apalagi, mereka sejak seri pertama Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 belum pernah merasakan kemenangan.
Melawan juara bertahan M88 Aspac Jakarta, Bandung Utama bermain habis-habisan. Meski akhirnya kalah, tim asuhan Octaviarro Romely Tamtelahitu tersebut tetap mendapat gemuruh tepuk tangan dari pendukungnya yang memadati GOR C-Tra Arena Bandung kemarin pada hari pertama seri kedua.
Ya, Bandung Utama memang kalah oleh Aspac 56-64 tetapi melalui pertarungan yang alot dan perjuangan yang keras. ''Jadi, di Bandung sekarang ada dua tim kebanggaan. Kalau dahulu kan Garuda, sekarang Bandung Utama juga on fire. Itu nunjukin bahwa mereka bisa juga,'' ujar Susan Hana Nabilah, salah seorang penonton yang turut menikmati laga tersebut.
Di tangan Coach Ocky -sapaan Octaviarro Romely Tamtelahitu- Bandung Utama memang tampil lebih ngotot, hustle, dan memiliki determinasi tinggi untuk memenangi bola. Permainan penuh semangat dari Bandung Utama itu juga memaksa pemain Aspac terus berlari sepanjang laga. Meski timnya kalah, Coach Ocky senang dengan usaha yang ditunjukkan anak asuhnya tersebut.
''Puas mungkin bukan kata yang tepat. Tetapi, anak-anak berada di tempat yang saya mau. Mereka bermain hustle, nggak mau kalah, mau kerja keras, serta ada sportivitas,'' tambahnya.
Hustle memang menjadi hal utama yang diinginkan pelatih terhadap permainan anak-asuhnya. Karena itu, meski tertinggal berapa poin pun, dia menginginkan pemain Bandung Utama tetap tampil all-out sepanjang laga. Dia selalu mengingatkan pemainnya bahwa mereka menjadi satu tim atas dasar yang sama, yakni kecintaan akan dunia basket.
''Meski waktu tinggal satu menit dan tertinggal berapa poin pun, ayo nikmati. Tunjukkan ke saya dan tunjukkan kepada dunia basket bahwa cinta kepada basket,'' ungkapnya.
Itulah yang tergambar dari permainan Surliyadin dkk kemarin (10/12). Pertandingan memang berakhir dengan margin 8 poin untuk kemenangan Aspac. Namun, sejatinya laga harus ditentukan hingga menit akhir. Xaverius Prawiro dkk sempat unggul jauh 14 poin saat kuarter keempat menyisakan empat menit. Namun, juara preseason tournament Mangupura Cup 2014 itu dibuat ketir-ketir saat defense full court press ngotot Surliyadin dkk memaksa pemain Aspac melakukan empat turnover.
Situasi itu membantu Bandung Utama memangkas ketertinggalan hingga tiga poin saja, 59-56. Namun, Aspac akhirnya sanggup menjauh dan menang dengan skor 65-56. Andakara Prastawa Dhyaksa dan Ius -sapaan Xaverius Prawiro- tampil sebagai top scorer dengan masing-masing mencetak 14 poin bagi Aspac. Di kubu Bandung Utama, Andre Tiara menjadi pendulang poin terbanyak dengan mencatatkan 15 poin.
Coach Fari, pelatih Aspac, mengungkapkan bahwa kali ini Bandung Utama memang bermain bagus. Ada perubahan yang sangat terlihat dari segi permainan jika dibandingkan dengan musim lalu. ''Yang paling kelihatan ya ngotot dan kerja keras setiap pemain itu. Kalau musim lalu, kan tertinggal langsung drop. Musim ini tertinggal tetap konsisten mau main ngotot,'' ujar Coach Fari.(mid/irr/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos